Oleh: Nafi’ah al-Ma’rab (pegiat literasi/pengelola kelas menulis anak)
Salah satu mainan terbaik untuk anak yang harus diberikan orang tua sejak dini adalah buku. Kenapa buku?
Suatu ketika saya diminta menjaga anak saudara yang lumayan aktif. Ibunya bilang anaknya itu nakal, usil dan selalu ribut kalau di rumah orang.
Ibunya pamit mau belanja dan menitipkan anaknya pada saya. Saat itu saya bersama anak saya yang usianya 2 tahun lebih kecil dibanding anak saudara saya itu. Sejenak saya perhatikan, setelah ibunya pergi memang ada saja yang dilakukan anak tersebut. Saya senyum dan perhatikan saja setiap tingkah lakunya.
Saatnya saya akan membuktikan keajaiban buku, ya buku itu ajaib lho.
Saya memanggil anak saudara tersebut lalu mengajak duduk bersama dengan anak saya. Namun, masih saja anak tersebut enggan duduk, masih tetap membongkar semua benda yang dilihatnya. Lalu saya pun mulai beraksi. Saya ambil sebuah buku cerita tentang petualangan seekor ikan salmon di dasar laut.
Buku jenjang pra membaca itu pun saya bacakan pelan-pelan dengan sedikit ekspresi di depan anak saya. Mula-mula anak saudara saya ini masih cuek, tapi lama-lama dia tertarik. Mendekat, lalu ikut tertawa dan menyimak.
Anak itu terus saja asyik mendengarkan cerita yang saya baca, sampai akhirnya dia tertarik meminta buku tersebut ingin melihatnya sendiri.
Kehebohan yang dikatakan ‘nakal’ oleh si ibu ternyata takluk di depan buku.
Anak itu mendengar apa yang saya sampaikan, bahkan ia berkomentar dan ikut menebak alur cerita. Uniknya lagi, anak itu bisa mengambil pelajaran dari apa yang saya sampaikan.
Ajaibnya Buku
Buku itu ajaib untuk semua orang, termasuk anak-anak. Membacakan cerita adalah menanamkan karakter pada jiwa anak-anak sejak dini. Hasan al-Banna tumbuh menjadi sosok pejuang hebat setelah dewasa tak lepas dari peran orang tuanya yang sejak kecil mendekatkan beliau dengan buku-buku. Sejak usia anak-anak, Hasan terbiasa melahap kitab-kitab tebal.
Jadi tak heran setelah dewasa pribadinya tumbuh menjadi luar biasa.
Bila orang tua ingin anaknya kelak tumbuh menjadi orang hebat, maka investasi yang penting dilakukan sekarang adalah mendekatkan mereka dengan buku.
Persepsi kebanyakan orang tua yang salah, tidak memberi mainan buku pada anak karena alasan anak-anak yang belum bisa membaca. Tugas orang tuanya lah membacakan buku tersebut. Apalagi penjenjangan buku anak saat ini telah disesuaikan dengan perkembangan usia setiap anak.
Semakin mudah bagi orang tua mengambil keajaiban buku untuk diberikan pada anak.
Buku dapat merubah karakter anak, buku jadi sarana parenting yang tepat untuk membuat anak lebih cerdas tanpa melalui cara-cara pemaksaan.
Menjadikan Anak Berbeda dari yang Lainnya
Saat orang tua membacakan buku pada anak, jangan berpikir serta merta pada saat itu anak-anak akan langsung pintar dan hebat. Perbedaannya bisa Anda lihat setelah 5 tahun mendatang.
Anak Anda akan tumbuh berbeda dari yang lainnya. Anak yang dibacakan buku sejak dini akan lebih memiliki kosa kata yang baik dan banyak, memiliki kemampuan nalar yang lebih baik, meningkatkan imajinasi, dan meningkatkan tradisi literasinya setelah dewasa.
Tidak percaya? Buktikan sendiri, segera bekali anak dengan buku saat ini juga, lalu lihat bagaimana perkembangannya lima tahun akan datang. Lakukan dengan konsisten sejak sekarang.
Anak-Anak akan Melihat bukan Mendengar
Anak-anak akan lebih melihat apa yang dikerjakan orang tuanya dibandingkan mendengar apa yang diperintahkan padanya. Bila orang tua ingin anaknya dekat dengan buku, suka membaca dan memiliki kemampuan literasi yang baik, maka contoh dari orang tua jauh lebih penting.
Semahal apapun buku yang diberikan orang tua pada anak, kalau orang tua hanya sebatas menyuruh tanpa memberi contoh, maka buku tersebut hanya sebatas mainan fungsinya. Tidak tertanam sebagai sebuah ingatan kuat di kepala anak setelah ia dewasa, apalagi menjadi tradisi membaca yang akan dibawa selama hidupnya.
Penting sekali memberi contoh pada anak.
Mulailah membuat hari buku keluarga. Tak perlu repot memarahi anak agar jauh dengan gawai alias gadget, cukup dibuat hari buku keluarga yang menyenangkan. Bangun komunikasi, perjanjian dan kesepakatan bahwa kita akan menghidupkan buku di tengah keluarga.
Membangun Ikatan dengan Anak Bersama Buku
Anak saya selalu ingat pada ayahnya karena buku-buku. Setiap menemukan buku baru ia akan mencari saya atau ayahnya.
Ia ingat bagaimana ayahnya membacakan buku-buku dengan menarik, berbaring sebelum tidur sambil membaca buku-buku yang ia sukai. Ikatan telah terbangun di hatinya. Ia mencari kami dan selalu bilang momen terindah bersama orang tua saat membaca buku, bercerita, barulah bermain.
Bagi orang tua yang selama ini merasa jauh dengan anak-anaknya, cobalah panggil lagi hati anak melalui buku-buku yang menarik. Mungkin anak Anda sudah pandai membaca sendiri, tetapi bagaimana Anda membuat sebuah pengantar yang baik agar mereka merasa Anda dekat dengannya dengan buku yang akan ia baca.
Ada banyak cara mendekatkan kembali hubungan kita dengan anak, salah satu yang paling mudah dengan buku. Cobalah jika Anda ingin anak Anda di masa depan bisa menjadi orang hebat yang berbeda dengan orang lain.
0 Komentar