Buat kamu para blogger mungkin sudah nggak
asing lagi dengan istilah Laten SemanticIndexing (LSI) ini. Sebuah strategi SEO dengan prinsip matematika yang sudah ada sejak tahun
1980-an dan tetap efektif hingga hari ini.
Pertanyaannya, sudahkah kamu mencoba cara ini
untuk mengoptimalkan SEO yang kamu praktikkan?
Ingat bahwa:
“Proses SEO adalah upaya meningkatkan visibilitas sebuah website di mesin pencari dengan memperhatikan kaidah mesin dan human friendly. Maka strategi yang mungkin untuk keduanya perlu kamu upayakan.”
Apa itu
Laten Semantic Indexing (LSI)?
Laten
Semantic Indexing ini sebenarnya sebuah pemprosesan bahasa alami menggunakan
prinsip matematika.
Proses pengambilan informasi berdasarkan apa
yang disebut dengan istilah singular
value decomposition (SVD).
SVD ini dapat membantu
memperkirakan penggunaan kata di beberapa dokumen yang ada di internet. Cara
ini bisa lebih akurat ketimbang proses analisis hanya dengan satu kata.
Kedengarannya sedikit ribet, tapi
baiklah kita akan bahas dalam konteks SEO. Apa sebenarnya LSI itu dalam SEO?
Pemahaman mudahnya begini:
Dulu pada saat algoritma Google masih jadul,
kamu pasti ingat gimana para blogger rame-rame membuat konten yang penuh dengan
kata kunci.
Asal banyak kata kunci bisa menduduki mesin
pencari walaupun secara konten nggak bermutu.
Nah, akibatnya Google akhirnya membuat
algoritma baru. Konten-konten semacam itu pada akhirnya tergeser dengan sebuah
konten yang lebih berkualitas.
Konten yang nggak hanya berstandar pada kata
kunci aja (Google friendly) tetapi
juga memperhatikan human friendly.
Di sinilah LSI itu berfungsi. Kehadiran LSI
membantu Google untuk mengelompokkan dan mengidentifikasi konten secara lebih
akurat.
Contoh sederhananya begini:
Kamu membuat sebuah kata kunci ‘matahari’
untuk artikel yang kamu tulis. Matahari yang kamu maksud adalah matahari yang
sebenarnya, yakni energi terbesar dalam kehidupan manusia yang terbit di
sebelah timur.
Melalui LSI ini, Google akhirnya mengerti
bahwa matahari yang kamu maksudkan tersebut memang matahari yang sebenarnya dan
bukan mall Matahari.
Hal ini karena LSI yang kamu gunakan misalnya
matahari terbit, massa matahari, gerhana matahari total dan lainnya yang
berhubungan dengan matahari yang sebenarnya.
Jadi, LSI ini adalah upaya yang cukup membantu
mesin pencari untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan konten kamu secara
tepat.
Bayangkan kalau konten kamu yang membahas matahari
secara ilmiah justru masuk ke konten-konten mall Matahari, jelas pengunjung
akan langsung skip konten tersebut.
Gimana, sudah cukup paham dengan LSI ini?
(Baca juga: Strategi SEO Lokal untuk Posisi Ranking Mesin Pencari)
Fungsi Laten
Semantic Indexing (LSI)
Nah, selain penjelasan detail di atas, fungsi
LSI ini juga bisa disimpulkan dengan kalimat-kalimat sederhana berikut:
- Meningkatkan
kualitas konten karena pembahasan kata kunci bisa lebih luas.
- Membantu
konten agar lebih relevan tanpa menggunakan kata kunci berlebihan.
- Mempermudah
konten untuk ditemukan pengguna di internet.
- Menghindari risiko Google Penalty.
- Lebih
kaya dengan istilah sehingga kemungkinan untuk berada di posisi rangking
yang bagus sangat memungkinkan.
Bagaimana
Cara Menemukan LSI?
Menemukan LSI dari keyword utama yang akan
kamu tulis cukup mudah. Kamu bisa pakai tools atau langsung menemukannya di
mesin pencari.
Berikut ini beberapa pilihan cara untuk kamu
menemukan LSI:
1.Pencarian
di Google Search
Cara ini sederhana dan nggak perlu tools.
Kamu cukup ketikkan kata kunci utama yang akan kamu tulis, lalu sorot ke bawah
apa saja yang muncul. Itulah LSI yang bisa kamu gunakan dalam konten.
2. Fitur
Pencarian Terkait
Pada bagian bawah halaman pencarian, kamu
biasanya akan menemukan kata kunci yang berhubungan dengan kata kunci utama
yang sedang kamu cari.
Nah, pilihan kata kunci dalam pencarian
terkait itu bisa kamu gunakan sebagai LSI di artikel kamu. Pilih yang paling
tepat dan memiliki pencarian lebih tinggi.
3.
Menggunakan Tools
Salah satu tools menemukan LSI yang bisa kamu
gunakan langsung di browser adalah keyword everywhere.
Mau install tools keyword everywhere di Chrome bisa klik di sini.
Mau install tools keyword
everywhere di Mozilla bisa klik di sini.
Kamu bisa menambahkannya extension di setiap browser yang kamu gunakan. Setiap kali kamu memasukkan kata kunci di mesin pencari, pada bagian kanan halaman akan muncul LSI yang bisa kamu pilih untuk konten yang paling sesuai.
Bagaimana
Cara Memilih LSI yang Tepat?
Hubspot memaparkan
untuk kamu bagaimana cara memilih dan menerapkan LSI secara tepat dan efektif.
Berikut ini uraiannya:
1.Pilih yang
Paling Relevan
Saat kamu mencari LSI menggunakan tools, maka
kamu akan menemukan deretan panjang keyword-keyword yang cukup banyak.
Bagaimana cara memilihnya?
Pilihlah yang paling berhubungan dengan kata
kunci utama. Selain itu, pilih yang volume pencariannya tinggi dengan keyword
difficult yang rendah.
Untuk bisa melihat volume pencarian dan
kesulitan kata kunci, kamu bisa pakai tools-tools seperti Ahrefs, Ubersuggest atau Keyword Planner Tools.
2.
Pahami Tujuan dari Kata Kunci Utama
Setiap kata kunci yang kamu
buat tentunya memiliki maksud dan tujuan. Misalnya keyword ‘jual rumah murah’
dengan keyword ‘desain rumah’. Keduanya tentu memiliki tujuan yang berbeda.
Keyword pertama bertujuan untuk
selling, sedangkan keyword kedua tujuannya informatif. Nah, kalau kamu sudah
tau tujuan keyword tersebut, maka dengan mudah kamu bisa memilih LSI mana yang
paling tepat untuk kontenmu.
Hubspot menyebutkan setidaknya ada tiga kebutuhan sebuah keyword yang diriset:
Pertama untuk konten informasi.
Maka LSI yang kamu pilih pun
sifatnya harus mendukung tujuan informasi dari keyword yang akan kamu tulis.
Kedua untuk konten navigasi.
Tujuannya misalnya untuk
mengetahui sejauh mana selera orang terhadap rumah murah, siapa kira-kira yang
berminat, dan sebagainya. Kamu bisa sesuaikan LSI nya dengan tujuan tersebut.
Ketiga, untuk konten transaksi.
Dalam hal ini udah pasti selling.
Seorang menggunakan kata kunci untuk mendukung penjualan produk yang ia miliki.
Maka carilah LSI yang bertujuan
serupa. Jangan memasukkan LSI informasi yang sifatnya berlebihan dari tujuan
utama keyword yang dibahas.
3.
Pilih LSI yang Natural
Kesalahan orang dalam berpikir
adalah mereka menganggap semakin banyak penggunaan LSI maka kemungkinan untuk
meraih posisi tinggi di mesin pencari menjadi lebih besar.
Hal ini tidak tepat. Kondisi
ini justru berdampak negative pada konten dan menjadikan apa yang disebut overstuffing content.
Maka cara paling tepat adalah
membaca ulang konten dengan LSI nya. Pilih LSI yang natural dan masuk secara
proporsional. Tepat dan relevan dengan tujuan kata kunci yang kamu buat.
Nah, gimana menurut kamu tentang LSI ini, sudah paham
maksud dan cara mengoptimalkannya untuk konten yang kamu buat?
Laten Semantic Indexing ini
adalah bagian dari cara optimasi SEO. Bisa kamu coba untuk membantu konten yang
kamu buat bisa lebih bagus posisinya di mesin pencari. Selamat mencoba.
0 Komentar